Jakarta,Indonesiaan Institute For dissaster Preparedness ( IIDP ) Tebet Jakarta, dsikusi membahas isu-isu strtegis pembangunan di Indonesia undang Undang otonomi khusus Papua ,diharapkan hasil diskusi dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk introdpeksi terhadap peran dan tanggung jawab masing-masing, dan di gunakan untuk menyusun kebijakan strategi pelaksanaan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang otsus” ujar Chandra Lukitasari (dirut IIDP)
Sedangkan Willem Frans ansanay, SH” salah satu tokoh Papua”, solusi atas gagalnyaOtsus perlu adanya Revisi terbatas UU Otsus , , terbitkan Peraturan pemerintah, Terbitkan Perdasi dan Perdasusus, Pembentukan badan pengendal/ otorita Otsus, dikarenaka UU Otsus membangun orang asli Papua menjadi semangat keutuhan bangasa dari disintegrasi,” Tuturnya
Sementara itu, Agus Fathoni Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri”
mengatakan Otsus bermasalah bukan dari undang-undang, tetapi implementasinya. Saat ini baik pemerintah dan masyarakat harus mencari dimana letak kesalahanya. Jika undang- undang yang bermasalah maka harus direvisi, usulan dari masyarakat Papua kepada DPRP dan MRP ditindaklanjuti ke DPR RI. Sudah saatnya Otsus menjadi tanggung jawab kita bersama,”dalam tanggapanya.
Diskusi tersebut dihadiri, Jhonson Radjaguguk (Kepala Biro Hukum Sekretariat DPR RI), yaitu Perlu adanya kesepakatan antara pemerintah dan DPR, maupun dengan Pemerintah Daerah guna mempercepat kesejahteraan masyarakat Papua dalam mencapai Otonomi Khusus, Perlu adanya semangat bagaimana membangun Otsus yang diatur dalam Undang-undang.” Utaranya.
SELAMAT DATANG di Media Nusantara
MAJULAH BANGSAKU, MAJULAH INDONESIA KU, sekertariat, Jalan Kapuk-kamal jakarta barat 11820, Tlp. 081908638401
Kamis, 05 Agustus 2010
Senin, 26 Juli 2010
Tim Kesenian Bali Lawatan ke Rusia
Denpasar
"Lawatan tersebut dalam acara memperingati 60 tahun hubungan diplomasi antara Pemerintah Indonesia-Rusia," kata dosen ISI Denpasar Kadek Suartaya yang akan mengikuti kegiatan tersebut, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, keberangkatan rombongan ISI Denpasar ke Rusia secara resmi mewakili Pemerintah Indonesia.
Keberangkatan rombongan yang akan dipimpin Pembantu Rektor IV bidang kerja sama ISI Denpasar I Wayan Sueca S.Skar M.MUS itu atas kepercayaan dari pemrintah pusat.
Kadek Suartaya menjelaskan, selama lawatan di luar negeri itu akan mengadakan pementasan sedikitnya lima kali, yang jadwalnya telah diatur oleh pihak Kedutaan Besar RI di negara tersebut.
Kunjungan misi kesenian sekaligus sebagai sarana promosi kepariwisataan Indonesia, khususnya Bali menampilkan tari-tarian nusantara, separuh materi diantaranya tari Bali.
Tari Nusantara yang akan ditampilkan antara lain tari dari Aceh, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan daerah lainnya di Indonesia.
Sementara tari Bali yang akan disuguhkan kepada masyarakat intrnasional itu antara lain tari Oleg Tambulilingan, tari Selat Segara (tari penyambutan), tari Satya Berata dan tari-tari kreasi lainnya
- Tim kesenian Bali yang terdiri atas 20 mahasiswa dan dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan mengadakan lawatan ke Moskow, Rusia, mulai 24 Agustus hinga 5 September 2010.
"Lawatan tersebut dalam acara memperingati 60 tahun hubungan diplomasi antara Pemerintah Indonesia-Rusia," kata dosen ISI Denpasar Kadek Suartaya yang akan mengikuti kegiatan tersebut, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, keberangkatan rombongan ISI Denpasar ke Rusia secara resmi mewakili Pemerintah Indonesia.
Keberangkatan rombongan yang akan dipimpin Pembantu Rektor IV bidang kerja sama ISI Denpasar I Wayan Sueca S.Skar M.MUS itu atas kepercayaan dari pemrintah pusat.
Kadek Suartaya menjelaskan, selama lawatan di luar negeri itu akan mengadakan pementasan sedikitnya lima kali, yang jadwalnya telah diatur oleh pihak Kedutaan Besar RI di negara tersebut.
Kunjungan misi kesenian sekaligus sebagai sarana promosi kepariwisataan Indonesia, khususnya Bali menampilkan tari-tarian nusantara, separuh materi diantaranya tari Bali.
Tari Nusantara yang akan ditampilkan antara lain tari dari Aceh, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan daerah lainnya di Indonesia.
Sementara tari Bali yang akan disuguhkan kepada masyarakat intrnasional itu antara lain tari Oleg Tambulilingan, tari Selat Segara (tari penyambutan), tari Satya Berata dan tari-tari kreasi lainnya
Angkatan Laut Singapura Siap Dukung Sail Banda 2010
Selasa, 27 Juli 2010 04:30 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 390 kali
Ambon- Personil Angkatan Laut Singapura menyatakan kesiapannya mendukung pelaksanaan operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) yang digelar sebagai salah satu kegiatan utama mendukung event pelayaran internasional Sail Banda 2010.
"Kami siap mendukung kegiatan SBJ dengan mengerahkan tenaga medis maupun ahli konstruksi untuk merehabilitasi sekolah-sekolah dan rumah ibadah," kata Komandan kapal angkatan laut Singapura RSS Endeavour-210, Kenny Chen melakukan pertemuan dengan Wadan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo bersama sejumlah Asisten dan perwira Lantamal, di Ambon, Senin.
Pertemuan singkat itu dilakukan diatas kapal Angkatan Laut Singapura RSS Endeavour, saat kapal tersebut sandar di Dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Kenny Chen mengaku senang dan gembira bisa berkunjung ke Ambon dan beberapa wilayah lainnya untuk melaksanakan misi kemanusiaan di bidang kesehatan bersama-sama dengan tim medis dari Kapal Rumah Sakit terbesar Amerika Serikat, USNS Mercy T-AH 19 yang telah "lego jangkar" di Teluk Ambon sejak Senin pagi.
Selain RSS Endeavour dan USNS Mercy, Australia juga mengirimkan dua unit kapal jenis Landing Craft Heavy (LCH) milik Angkatan Laut Australia yakni HMAS Labuan dan HMAS Tarakan untuk membantu misi kemanusiaan terbesar itu.
Wadan Lantamal IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo menyampaikan terima kasih yang dalam atas kehadiran tim medis bersama kapal Angkatan Laut negara tetangga itu, guna mendukung operasi SBJ yang akan berlangsung hingga 4 Agustus.
"Operasi SBJ merupakan salah satu program pemerintah dan TNI untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama kesehatan masyarakat di Maluku yang bermukim di pulau-pulau kecil," katanya.
Eddy Sugiatmo yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) SBJ itu, berharap selama di Ambon, personil RSS Endeavour juga dapat menikmati keindahan alam di Maluku, terutama wisatawa bahari yang terkenal masih alamiah dan menjanjikan, di samping melakukan operasi dan kemanusiaan.
"Maluku dan Ambon sangat kaya potensi wisata baharinya, terutama objek penyelaman yang indah dan belum tentu ditemukan di daerah lainnya," ujarnya.
Dia pun optimis kehadiran empat kapal milik Australia, Singapura dan Amerika Serikat untuk mengemban misi kemanusiaan akan berampak mengangkat citra Maluku yang pernah terpuruk akibat konflik sosial pada tahun 1999, di mata dunia internasional.
"Kehadiran empat kapal dari negara tetangga ini akan berdampak wisatawan mancanegara semakin percaya terhadap kondisi di Maluku yang semakin aman dan menjamin untuk kunjungan wisatawan dalam jumlah besar," katanya.
Maluku, tambahnya, akan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang diincar negara-negara di dunia untuk melakukan investasi skala besar di berbagai bidang di masa mendatan
Ambon- Personil Angkatan Laut Singapura menyatakan kesiapannya mendukung pelaksanaan operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) yang digelar sebagai salah satu kegiatan utama mendukung event pelayaran internasional Sail Banda 2010.
"Kami siap mendukung kegiatan SBJ dengan mengerahkan tenaga medis maupun ahli konstruksi untuk merehabilitasi sekolah-sekolah dan rumah ibadah," kata Komandan kapal angkatan laut Singapura RSS Endeavour-210, Kenny Chen melakukan pertemuan dengan Wadan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo bersama sejumlah Asisten dan perwira Lantamal, di Ambon, Senin.
Pertemuan singkat itu dilakukan diatas kapal Angkatan Laut Singapura RSS Endeavour, saat kapal tersebut sandar di Dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Kenny Chen mengaku senang dan gembira bisa berkunjung ke Ambon dan beberapa wilayah lainnya untuk melaksanakan misi kemanusiaan di bidang kesehatan bersama-sama dengan tim medis dari Kapal Rumah Sakit terbesar Amerika Serikat, USNS Mercy T-AH 19 yang telah "lego jangkar" di Teluk Ambon sejak Senin pagi.
Selain RSS Endeavour dan USNS Mercy, Australia juga mengirimkan dua unit kapal jenis Landing Craft Heavy (LCH) milik Angkatan Laut Australia yakni HMAS Labuan dan HMAS Tarakan untuk membantu misi kemanusiaan terbesar itu.
Wadan Lantamal IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo menyampaikan terima kasih yang dalam atas kehadiran tim medis bersama kapal Angkatan Laut negara tetangga itu, guna mendukung operasi SBJ yang akan berlangsung hingga 4 Agustus.
"Operasi SBJ merupakan salah satu program pemerintah dan TNI untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama kesehatan masyarakat di Maluku yang bermukim di pulau-pulau kecil," katanya.
Eddy Sugiatmo yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) SBJ itu, berharap selama di Ambon, personil RSS Endeavour juga dapat menikmati keindahan alam di Maluku, terutama wisatawa bahari yang terkenal masih alamiah dan menjanjikan, di samping melakukan operasi dan kemanusiaan.
"Maluku dan Ambon sangat kaya potensi wisata baharinya, terutama objek penyelaman yang indah dan belum tentu ditemukan di daerah lainnya," ujarnya.
Dia pun optimis kehadiran empat kapal milik Australia, Singapura dan Amerika Serikat untuk mengemban misi kemanusiaan akan berampak mengangkat citra Maluku yang pernah terpuruk akibat konflik sosial pada tahun 1999, di mata dunia internasional.
"Kehadiran empat kapal dari negara tetangga ini akan berdampak wisatawan mancanegara semakin percaya terhadap kondisi di Maluku yang semakin aman dan menjamin untuk kunjungan wisatawan dalam jumlah besar," katanya.
Maluku, tambahnya, akan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang diincar negara-negara di dunia untuk melakukan investasi skala besar di berbagai bidang di masa mendatan
Kamis, 22 Juli 2010
Messi Pesepakbola Terkaya
Jakarta - Lionel Messi tak hanya luber prestasi di dalam lapangan. Pemain Terbaik Dunia 2009 itu juga luber hal lain di luar lapangan; luber kekayaan.
Dalam daftar Atlet Internasional Terkaya (non-Amerika Serikat) yang diterbitkan oleh Sports Illustrated, bintang Barcelona asal Argentina itu tercatat memiliki kekayaan sebesar 44 juta dolar AS (sekitar Rp 398 miliar). Jumlah tersebut menjadikan Messi berada di atas David Beckham, Cristiano Ronaldo, Kaka dan Thierry Henry.
Beckham, yang berada satu peringkat di bawah Messi, memiliki kekayaan sebesar 40,5 juta dolar AS (Rp 366 miliar). Sementara Ronaldo tercatat memiliki kekayaan sebesar 40 juta dolar AS (Rp 362 miliar).
Namun demikian, jumlah kekayaan Messi masih kalah dari Roger Federer yang tercatat sebagai Atlet Internasional Terkaya. Federer dikabarkan memiliki kekayaan berjumlah 61 juta dolar AS (sekitar Rp 559 miliar).
Sementara, dalam daftar Sports Illustrated lainnya, Tiger Woods masih memimpin daftar Atlet Terkaya dari AS. Woods memiliki kekayaan sebesar 90,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 820 miliar.
Daftar atlet terkaya (non-AS) versi Sport Illustrated (20 besar):
1. Roger Federer, tenis, $61,768,110
2. Lionel Messi, sepakbola, $44,000,000
3. David Beckham, sepakbola, $40,500,000
4. Cristiano Ronaldo, sepakbola, $40,000,000
5. Manny Pacquiao, tinju, $38,000,000
6. Ichiro Suzuki, baseball, $37,000,000
7. Valentino Rossi, MotoGP, $35,000,000
8. Yao Ming, basket, $34,378,325
9. Rafael Nadal, tenis, $27,466,515
10. Lewis Hamilton, F1, $26,700,000
11. Kaka, sepakbola, $25,100,000
12. Thierry Henry, $24,000,000
13. Dirk Nowitzki, basket, $23,795,714
14. Kimi Raikkonen, reli, $23,600,000
15. Jenson Button, F1, $23,100,000
16. Ronaldinho, sepakbola, $23,000,000
17. Fernando Alonso, F1, $22,600,000
18. Carlos Tevez, sepakbola, $20,500,000
19. Miguel Cabrera, baseball, $20,250,000
20. Maria Sharapova, tenis, $19,923,619
Dalam daftar Atlet Internasional Terkaya (non-Amerika Serikat) yang diterbitkan oleh Sports Illustrated, bintang Barcelona asal Argentina itu tercatat memiliki kekayaan sebesar 44 juta dolar AS (sekitar Rp 398 miliar). Jumlah tersebut menjadikan Messi berada di atas David Beckham, Cristiano Ronaldo, Kaka dan Thierry Henry.
Beckham, yang berada satu peringkat di bawah Messi, memiliki kekayaan sebesar 40,5 juta dolar AS (Rp 366 miliar). Sementara Ronaldo tercatat memiliki kekayaan sebesar 40 juta dolar AS (Rp 362 miliar).
Namun demikian, jumlah kekayaan Messi masih kalah dari Roger Federer yang tercatat sebagai Atlet Internasional Terkaya. Federer dikabarkan memiliki kekayaan berjumlah 61 juta dolar AS (sekitar Rp 559 miliar).
Sementara, dalam daftar Sports Illustrated lainnya, Tiger Woods masih memimpin daftar Atlet Terkaya dari AS. Woods memiliki kekayaan sebesar 90,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 820 miliar.
Daftar atlet terkaya (non-AS) versi Sport Illustrated (20 besar):
1. Roger Federer, tenis, $61,768,110
2. Lionel Messi, sepakbola, $44,000,000
3. David Beckham, sepakbola, $40,500,000
4. Cristiano Ronaldo, sepakbola, $40,000,000
5. Manny Pacquiao, tinju, $38,000,000
6. Ichiro Suzuki, baseball, $37,000,000
7. Valentino Rossi, MotoGP, $35,000,000
8. Yao Ming, basket, $34,378,325
9. Rafael Nadal, tenis, $27,466,515
10. Lewis Hamilton, F1, $26,700,000
11. Kaka, sepakbola, $25,100,000
12. Thierry Henry, $24,000,000
13. Dirk Nowitzki, basket, $23,795,714
14. Kimi Raikkonen, reli, $23,600,000
15. Jenson Button, F1, $23,100,000
16. Ronaldinho, sepakbola, $23,000,000
17. Fernando Alonso, F1, $22,600,000
18. Carlos Tevez, sepakbola, $20,500,000
19. Miguel Cabrera, baseball, $20,250,000
20. Maria Sharapova, tenis, $19,923,619
SBY: Video Porno Artis Tragedi Moral
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada Puncak Perayaan Hari Anak Nasional, Jumat (23/7/2010), di Taman Mini Indonesia menyampaikan, kasus video porno artis merupakan suatu tragedi moral yang terjadi dalam masyarakat.
Dalam pidatonya tersebut, SBY berpesan agar para orangtua senantiasa membimbing anak-anaknya sehingga kasus tersebut tidak terjadi kembali. "Apa yang mesti kita lakukan agar jangan terjadi kasus-kasus seperti itu di masa depan? Jawabnya kembali kepada apa yang saya sampaikan tadi, perlunya bimbingan orangtua," katanya.
Selain peran orangtua, Presiden juga mengingatkan agar masyarakat turut berperan dengan senantiasa memberikan contoh kehidupan yang baik bagi anak-anak. "Juga pendidikan di sekolah, bimbingan pemuka agama, dan contoh kehidupan yang baik di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, diperlukan pula penegakan hukum dan peraturan yang tepat dalam mencegah terjadinya tragedi moral seperti kasus beredarnya video porno artis yang dapat merusak anak Indonesia tersebut.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri, serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II antara lain Menteri Pendidikan Muhammad Nuh dan Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah.
Dalam pidatonya tersebut, SBY berpesan agar para orangtua senantiasa membimbing anak-anaknya sehingga kasus tersebut tidak terjadi kembali. "Apa yang mesti kita lakukan agar jangan terjadi kasus-kasus seperti itu di masa depan? Jawabnya kembali kepada apa yang saya sampaikan tadi, perlunya bimbingan orangtua," katanya.
Selain peran orangtua, Presiden juga mengingatkan agar masyarakat turut berperan dengan senantiasa memberikan contoh kehidupan yang baik bagi anak-anak. "Juga pendidikan di sekolah, bimbingan pemuka agama, dan contoh kehidupan yang baik di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, diperlukan pula penegakan hukum dan peraturan yang tepat dalam mencegah terjadinya tragedi moral seperti kasus beredarnya video porno artis yang dapat merusak anak Indonesia tersebut.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta istri, serta beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II antara lain Menteri Pendidikan Muhammad Nuh dan Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Taman Mini Indonesia Indah.
7 Sikap Menjawab Pertanyaan Anak Seputar Seks
Pendidikan seks merupakan upaya pengajaran, penyadaran, serta pemberian informasi tentang masalah seks dan menanamkan moral, etika, komitmen agama agar tidak terjadi penyalahgunaan
* GramediaShop : Salem Falls
* GramediaShop : Trilogi Rara Mendut
Jumat, 23/7/2010 | 08:00 WIB
— Berbagai informasi yang semakin terbuka, mau tak mau, sampai ke telinga anak. Anak masa kini juga semakin cerdas dan kritis dengan pengalaman eksplorasi dirinya. Termasuk seputar tubuh dan seksualitas.
Sebagai orangtua, jangan mudah gusar saat anak mulai bertanya tentang payudara, penis, dan vagina. Lebih jauh lagi, jika anak mulai ingin tahu, apa itu melahirkan atau mulai membandingkan ukuran kelaminnya.
Psikolog Sani B Hermawan, Psi, menyebutkan tujuh sikap orangtua yang tepat untuk menjawab pertanyaan anak:
1. Luangkan waktu dan mulailah dialog
Bersikaplah aktif, jangan hanya menunggu. Sebagai orangtua, Anda perlu berinisiatif membangun dialog dengan anak, dengan memberikan pemahaman seks sesuai kebutuhan dan tahapan anak (lihat tahapan edukasi seks). Luangkan waktu bersama pasangan untuk membangun dialog dengan anak.
"Jangan hanya menunggu anak bertanya kepada Anda, nanti terlambat, anak sudah telanjur merajalela mencari informasi dari luar yang belum tentu benar," tutur Sani dalam media workshop di Annex Building, Wisma Nusantara Complex, Jakarta, Kamis (22/7/2010).
2. Terbuka dan informatif
Orangtua perlu lebih terbuka kepada anak-anak dalam mentransfer informasi. Terkait seputar seksualitas, orangtua perlu memberikan pemahaman sikap yang dibolehkan dan yang tidak. Tumbuhkan rasa malu dalam diri anak, kata Sani. Misalnya, keluar dari kamar mandi tidak boleh telanjang, tetapi harus menutupi tubuhnya. Dengan cara ini anak bisa belajar bersikap dan membedakan sikap baik dan buruk seputar tubuhnya.
3. Lengkapi dengan materi
Bekali diri dengan membaca berbagai referensi. Sempatkan waktu bersama pasangan untuk berdialog dengan para pakar. Sebagai orangtua dalam era pola asuh modern, Anda perlu membekali diri dengan berbagai informasi yang benar. Termasuk cara menyampaikan yang tepat kepada anak, misalnya tidak menggunakan bahasa kiasan, tetapi istilah ilmiah.
4. Gunakan alat bantu
Komunikasi lebih efektif jika menggunakan media atau alat bantu. Jika membutuhkan visualisasi, temukan gambar yang tepat untuk menjelaskan maksud Anda. Alat peraga seputar tubuh yang bersifat edukasi juga bisa membantu Anda.
5. Menambah wawasan
Jangan pernah bosan belajar menjadi orangtua, dengan menggunakan berbagai jaringan dan kesempatan bertemu para pakar. Berinvestasi untuk masa depan anak lebih baik bukan? Anda bisa mencari informasi berbagai kegiatan parenting, seperti seminar, talkshow, atau workshop. Beberapa mungkin memerlukan sejumlah biaya, tetapi tak sedikit pula kegiatan edukasi untuk orangtua yang disediakan gratis, asalkan Anda dan pasangan cukup jeli dan teliti memantau perkembangan.
6. Tanamkan bahwa edukasi seks penting
Pemahaman orangtua tentang pentingnya edukasi seks tak seragam. Seks masih saja menjadi pembicaraan tabu yang dihindari. Padahal, dengan menanamkan kesadaran bahwa edukasi seks memegang peranan penting bagi tumbuh kembang anak, keluarga akan terhindar dari realitas sosial yang mengkhawatirkan. Pelecehan seksual atau hamil di luar nikah, misalnya.
7. Diskusi dengan ahli
Pakar yang memiliki spesialisasi seputar seksualitas, termasuk psikolog, membuka ruang konsultasi bagi orangtua. Tak sedikit psikolog seksual yang memang menaruh perhatian besar dengan masalah seksualitas. Konsultasikan masalah keluarga, terkait seksualitas, kepada ahlinya. Dengan demikian, Anda mendapatkan informasi yang tepat dan valid, baik dari segi kesehatan fisik maupun psikis.
* GramediaShop : Salem Falls
* GramediaShop : Trilogi Rara Mendut
Jumat, 23/7/2010 | 08:00 WIB
— Berbagai informasi yang semakin terbuka, mau tak mau, sampai ke telinga anak. Anak masa kini juga semakin cerdas dan kritis dengan pengalaman eksplorasi dirinya. Termasuk seputar tubuh dan seksualitas.
Sebagai orangtua, jangan mudah gusar saat anak mulai bertanya tentang payudara, penis, dan vagina. Lebih jauh lagi, jika anak mulai ingin tahu, apa itu melahirkan atau mulai membandingkan ukuran kelaminnya.
Psikolog Sani B Hermawan, Psi, menyebutkan tujuh sikap orangtua yang tepat untuk menjawab pertanyaan anak:
1. Luangkan waktu dan mulailah dialog
Bersikaplah aktif, jangan hanya menunggu. Sebagai orangtua, Anda perlu berinisiatif membangun dialog dengan anak, dengan memberikan pemahaman seks sesuai kebutuhan dan tahapan anak (lihat tahapan edukasi seks). Luangkan waktu bersama pasangan untuk membangun dialog dengan anak.
"Jangan hanya menunggu anak bertanya kepada Anda, nanti terlambat, anak sudah telanjur merajalela mencari informasi dari luar yang belum tentu benar," tutur Sani dalam media workshop di Annex Building, Wisma Nusantara Complex, Jakarta, Kamis (22/7/2010).
2. Terbuka dan informatif
Orangtua perlu lebih terbuka kepada anak-anak dalam mentransfer informasi. Terkait seputar seksualitas, orangtua perlu memberikan pemahaman sikap yang dibolehkan dan yang tidak. Tumbuhkan rasa malu dalam diri anak, kata Sani. Misalnya, keluar dari kamar mandi tidak boleh telanjang, tetapi harus menutupi tubuhnya. Dengan cara ini anak bisa belajar bersikap dan membedakan sikap baik dan buruk seputar tubuhnya.
3. Lengkapi dengan materi
Bekali diri dengan membaca berbagai referensi. Sempatkan waktu bersama pasangan untuk berdialog dengan para pakar. Sebagai orangtua dalam era pola asuh modern, Anda perlu membekali diri dengan berbagai informasi yang benar. Termasuk cara menyampaikan yang tepat kepada anak, misalnya tidak menggunakan bahasa kiasan, tetapi istilah ilmiah.
4. Gunakan alat bantu
Komunikasi lebih efektif jika menggunakan media atau alat bantu. Jika membutuhkan visualisasi, temukan gambar yang tepat untuk menjelaskan maksud Anda. Alat peraga seputar tubuh yang bersifat edukasi juga bisa membantu Anda.
5. Menambah wawasan
Jangan pernah bosan belajar menjadi orangtua, dengan menggunakan berbagai jaringan dan kesempatan bertemu para pakar. Berinvestasi untuk masa depan anak lebih baik bukan? Anda bisa mencari informasi berbagai kegiatan parenting, seperti seminar, talkshow, atau workshop. Beberapa mungkin memerlukan sejumlah biaya, tetapi tak sedikit pula kegiatan edukasi untuk orangtua yang disediakan gratis, asalkan Anda dan pasangan cukup jeli dan teliti memantau perkembangan.
6. Tanamkan bahwa edukasi seks penting
Pemahaman orangtua tentang pentingnya edukasi seks tak seragam. Seks masih saja menjadi pembicaraan tabu yang dihindari. Padahal, dengan menanamkan kesadaran bahwa edukasi seks memegang peranan penting bagi tumbuh kembang anak, keluarga akan terhindar dari realitas sosial yang mengkhawatirkan. Pelecehan seksual atau hamil di luar nikah, misalnya.
7. Diskusi dengan ahli
Pakar yang memiliki spesialisasi seputar seksualitas, termasuk psikolog, membuka ruang konsultasi bagi orangtua. Tak sedikit psikolog seksual yang memang menaruh perhatian besar dengan masalah seksualitas. Konsultasikan masalah keluarga, terkait seksualitas, kepada ahlinya. Dengan demikian, Anda mendapatkan informasi yang tepat dan valid, baik dari segi kesehatan fisik maupun psikis.
Kaka Jadi Alat Tukar Cole
MADRID – Jose Mourinho serius membidik Ashley Cole. Buktinya dia telah mempersiapkan tawaran serius untuk segera diajukan kepada Chelsea.
The Special One langsung melirik Cole setibanya di Real Madrid. Sudah sempat menyatakan keinginan membawa serta bekas anak asuhnya ke Santiago Bernanbeu, Mourinho malah ditolak mentah-mentah oleh The Blues.
Bukan Mourinho jika dia patah semangat atau kehabisan akal. Strategi baru kini dirancang untuk meluluhkan hati Carlo Ancelotti.
Seperti diberitakan Goal, Rabu (21/7/2010) Mourinho hendak mengeluarkan senjata pamungkas yang pastinya sulit ditepis oleh pelatih The Roman Emperor. Mantan allenatore Inter Milan musim lalu akan memasukan nama Ricardo Kaka dalam proposal tawaran.
Kaka adalah anak kesayangan Carletto-panggilan Ancelotti-ketika masih menangani AC Milan. Bahkan, saat memutuskan hijrah sempat beredar kabar dia akan membawa serta playmaker asal Brasil ke Stamford Bridge. (msy)
Reply With Quote
The Special One langsung melirik Cole setibanya di Real Madrid. Sudah sempat menyatakan keinginan membawa serta bekas anak asuhnya ke Santiago Bernanbeu, Mourinho malah ditolak mentah-mentah oleh The Blues.
Bukan Mourinho jika dia patah semangat atau kehabisan akal. Strategi baru kini dirancang untuk meluluhkan hati Carlo Ancelotti.
Seperti diberitakan Goal, Rabu (21/7/2010) Mourinho hendak mengeluarkan senjata pamungkas yang pastinya sulit ditepis oleh pelatih The Roman Emperor. Mantan allenatore Inter Milan musim lalu akan memasukan nama Ricardo Kaka dalam proposal tawaran.
Kaka adalah anak kesayangan Carletto-panggilan Ancelotti-ketika masih menangani AC Milan. Bahkan, saat memutuskan hijrah sempat beredar kabar dia akan membawa serta playmaker asal Brasil ke Stamford Bridge. (msy)
Reply With Quote
Senin, 19 Juli 2010
Virus Komputer Ancam Sabotase Industri Vital
Jakarta - Sebuah virus diketahui melakukan serangan pada sistem kendali industri. Gawatnya, sistem ini digunakan di industri vital, mulai dari pabrik makanan hingga pembangkit listrik.
, perusahaan elektronik Siemens AG telah mengumumkan adanya sebuah virus yang cukup berbahaya. Karena virus itu menyerbu Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).
Bahaya dari virus itu jadi besar karena SCADA digunakan di berbagai industri penting. Mulai dari pabrik pembuat makanan, industri kimia hingga pembangkit listrik.
Siemens menyebutkan, program jahat dengan nama Stuxnet itu memanfaatkan kelemahan pada sistem operasi Windows. Sedangkan penyebarannya dilakukan melalui USB Flashdisk.
"Cukup membuka flashdisk itu sudah cukup untuk mengaktifkannya. Siemens merekomendasikan untuk tidak menggunakan USB Flashdisk," ujar Alexander Machowetz, juru bicara Siemens.
Setelah menginfeksi sistem SCADA Siemens, program jahat itu akan mengirimkan data ke komputer server di lokasi yang jauh. Dari sana, data penting bisa dicuri atau bahkan kendali sistem itu bisa diambilalih oleh pihak tak bertanggungjawab.
Untungnya, penyebaran program jahat ini agak terhambat karena kebanyakan sistem SCADA tak terhubung ke internet langsung, sehingga penyebarannya praktis hanya melalui USB Flashdisk. Meski demikian, sejauh ini sudah ada satu klien Siemens di Jerman yang terinfeksi Stuxnet.
, perusahaan elektronik Siemens AG telah mengumumkan adanya sebuah virus yang cukup berbahaya. Karena virus itu menyerbu Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).
Bahaya dari virus itu jadi besar karena SCADA digunakan di berbagai industri penting. Mulai dari pabrik pembuat makanan, industri kimia hingga pembangkit listrik.
Siemens menyebutkan, program jahat dengan nama Stuxnet itu memanfaatkan kelemahan pada sistem operasi Windows. Sedangkan penyebarannya dilakukan melalui USB Flashdisk.
"Cukup membuka flashdisk itu sudah cukup untuk mengaktifkannya. Siemens merekomendasikan untuk tidak menggunakan USB Flashdisk," ujar Alexander Machowetz, juru bicara Siemens.
Setelah menginfeksi sistem SCADA Siemens, program jahat itu akan mengirimkan data ke komputer server di lokasi yang jauh. Dari sana, data penting bisa dicuri atau bahkan kendali sistem itu bisa diambilalih oleh pihak tak bertanggungjawab.
Untungnya, penyebaran program jahat ini agak terhambat karena kebanyakan sistem SCADA tak terhubung ke internet langsung, sehingga penyebarannya praktis hanya melalui USB Flashdisk. Meski demikian, sejauh ini sudah ada satu klien Siemens di Jerman yang terinfeksi Stuxnet.
Penemuan Terbaru Seputar Penyebab Impotensi

Jakarta - Tak hanya kebiasaan merokok yang mengganggu performa seksual pria. Mesin kasir pun ternyata bisa membuat pria impoten. Bagaimana bisa?
Baru-baru ini sebuah penelitian dilakukan oleh seorang peneliti asal Jerman. Mereka menemukan kandungan yang berbahaya dalam struk belanja yang dikeluarkan mesin kasir.
Dalam tinta struk belanja itu terdapat kandungan Bisphenol A (BPA). Saat baru dicetak, tinta struk itu biasanya belum kering benar, sehingga sangat mungkin menempel di tangan. Jika tidak langsung dibersihkan, bekas tinta itu akan masuk ke tubuh lewat makanan dan masih banyak lagi.
Professor Frank Sommer, ketua tim peneliti yang dilansir GeniusBeauty mengungkap, BPA akan mengacaukan hormon yang ada di tubuh para pria. Dalam jangka waktu yang lama, BPA akan menurunkan hasrat seksual pria. Dan risiko yang paling parah, BPA bisa menyebabkan impoten.
Hmmm...Penelitian ini bisa jadi alasan yang baik bagi suami untuk mangkir dari kegiatan belanja bulanan
Minggu, 11 Juli 2010
Spanyol Lengkapi Gelar
Juara baru telah lahir di Afrika Selatan. Spanyol menyabet trofi Piala Dunia 2010 usai mengalahkan Belanda dengan skor tipis 1-0 pada laga final, Senin (12/7/2010) dini hari.
Butuh 120 menit bagi Spanyol untuk bisa memastikan tahtanya. Adalah Andres Iniesta yang menjadi pahlawan kemenangan dengan mencetak gol semata wayang di menit 117’ sekaligus memupus mimpi Belanda meraih gelar pertamanya setelah berhasil tiga kali menembus partai puncak (1974,1978 dan 2010).
Kedua tim menampilkan formasi terbaiknya pada laga kali ini. Seperti pada laga semifinal kontra Jerman, Spanyol tidak menurunkan penyerang maut Fernando Torres dan lebih memilih Pedro Rodriguez mendampingi David Villa sebagai ujung tombak.
Bermain terbuka sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Spanyol berhasil menciptakan peluang pertama pada menit kelima. Sergio Ramos menyambut umpan tendangan bebas Xavi Hernandez dengan sebuah sundulan keras, sayangnya masih bisa dimentahkan Maarten Stekelenburg.
Tujuh menit berselang giliran David Villa yang nyaris membobol gawan De Oranje. Mendapat crossing cantik dari Xabi Alonso, dia melepaskan tendangan volley yang masih melebar di sebelah kanan gawang lawan.
Belanda sendiri baru mampu mengancam gawang La Furia Roja pada menit ke-18 melalui free kick Wesley Sneijder. Sayang, bola yang meluncur deras berhasil ditangkap dengan sempuran oleh Iker Casillas.
Duel semakin memanas ketika waktu mulai memasuki menit 20-an. Terbukti dengan dikeluarkannya lima kartu kuning oleh Howard Web, masing-masing kepada Robin van Persie, Carles Puyol, Mark van Bommel, Ramos dan Nigel de Jong.
Menit ke-39, Pedro berhasil membuat kalang kabut pertahanan Belanda. Mendapat umpan tarik di tengah lapangan, pemain Barcelona tersebut lalu melakukan solo run dan selanjutnya melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, namun sial bola hanya bergulir ke sisi kiri gawang.
Lima menit jelang turun minum, kedua kubu sama-sama menggeber serangan. Belanda sempat menciptakan sebuah peluang lewat Arjen Robben, tapi karena sepakan datarnya masih bias dibendung Casillas skor 0-0 pun terpaksa bertahan.
Pada pembukaan paruh waktu kedua, Spanyol dan Belanda sama-sama langsung menerapkan gaya permainan menyerang. Kali ini giliran Belanda yang memperoleh kesempatan emas mencetak gol lebih awal. Tepat di menit ke-62, Robben menerima umpan manis dari Sneijder berhasil meloloskan diri dari jebakan off side. Sial, sepakannya lagi-lagi masih ditepis oleh Casillas.
Hanya butuh tujuh menit buat Spanyol balik mengancam Belanda. Berawal dari aksi individu pemain pengganti Jesus Navas, umpan datarnya melintas di depan gawang anak-anak asuh Dirk van Marwijk disambar oleh Villa, untung alur bola yang siap meluncur melewati garis gawang masih bisa dipotong oleh John Heitinga.
Menit ke-77 Ramos kembali membuat jantung para pendukung Belanda berdegup kencang. Kurang beruntung, heading kerasnya menyambut tendangan penjuru hanya melintas di atas mistar.
Robben benar-benar menjadi momok bagi barisan pertahanan Spanyol. Pemain yang kini merumput bersama Bayern Munich hampir saja mencetak gol jika saja Casillas tidak sigap memotong bola umpan sudulan van Persie.
Setelah berjuang keras memecah kebuntuan di sisa waktu yang ada, kedua finalis harus pasrah saat wasit meniup peluit tanda berakhirnya durasi normal.
Pada babak tambahan pertama Belanda memilih meningkatkan daya serang dengan memasukan Rafael van der Vaart dan menarik de Jong yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Kondisi itu menjadikan juru gedor Matador lebih leluasa mengalirkan bola hingga jantung pertahanan lawan. Setidaknya tiga peluang mampu diciptakan Spanyol masing-masing lewat Cesc Fabregas, Iniesta dan Navas meskipun belum ada yang bisa mengubah skor.
Awal waktu tambahan kedua Belanda harus rela kehilangan satu pemain bertahan. Heitinga menerima kartu kuning kedua setelah menarik Iniesta dari belakang.
Unggul jumlah pemain sudah tentu membuat Spanyol menjadi jumawa. Sejarah besar akhir berhasil diukir sang juara Eropa ketika waktu menunjuk menit ke-117. Serangan balik yang diawali dengan aksi Navas, menjadikan bola jatuh ke kaki Torres yang baru masuk menggantikan Villa, bola sempat tertahan di kaki Fabregas, namun playmaker Arsenal tersebut mengirimkan umpan kepada Iniesta yang sudah berdiri bebas dan tanpa ragu-ragu menceploskan bola ke gawang Belanda. 1-0 Spanyol unggul.
Mencoba tidak putus asa pada sisa waktu pertandingan, Belanda akhir harus tetap mengakui kekalahannya. Spanyol mengukir sejarah dengan keluar sebagai juara dunia baru pada perhelatan yang juga baru pertama kali digelar di tanah Afrika. Raihan ini sekaligus melengkapi gelar Spanyol yang mengangkat trofi sebagai jawara Euro 2008 di Austria.
Susunan pemain:
Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 14-Xabi Alonso, 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets; 18-Pedro, 7-David Villa.
Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 2-Gregory van der Wiel, 3-John Heitinga, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 7-Dirk Kuyt, 6-Mark van Bommel, 10-Wesley Sneijder, 8-Nigel de Jong, 11-Arjen Robben; 9-Robin van Persie. (msy)
Butuh 120 menit bagi Spanyol untuk bisa memastikan tahtanya. Adalah Andres Iniesta yang menjadi pahlawan kemenangan dengan mencetak gol semata wayang di menit 117’ sekaligus memupus mimpi Belanda meraih gelar pertamanya setelah berhasil tiga kali menembus partai puncak (1974,1978 dan 2010).
Kedua tim menampilkan formasi terbaiknya pada laga kali ini. Seperti pada laga semifinal kontra Jerman, Spanyol tidak menurunkan penyerang maut Fernando Torres dan lebih memilih Pedro Rodriguez mendampingi David Villa sebagai ujung tombak.
Bermain terbuka sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Spanyol berhasil menciptakan peluang pertama pada menit kelima. Sergio Ramos menyambut umpan tendangan bebas Xavi Hernandez dengan sebuah sundulan keras, sayangnya masih bisa dimentahkan Maarten Stekelenburg.
Tujuh menit berselang giliran David Villa yang nyaris membobol gawan De Oranje. Mendapat crossing cantik dari Xabi Alonso, dia melepaskan tendangan volley yang masih melebar di sebelah kanan gawang lawan.
Belanda sendiri baru mampu mengancam gawang La Furia Roja pada menit ke-18 melalui free kick Wesley Sneijder. Sayang, bola yang meluncur deras berhasil ditangkap dengan sempuran oleh Iker Casillas.
Duel semakin memanas ketika waktu mulai memasuki menit 20-an. Terbukti dengan dikeluarkannya lima kartu kuning oleh Howard Web, masing-masing kepada Robin van Persie, Carles Puyol, Mark van Bommel, Ramos dan Nigel de Jong.
Menit ke-39, Pedro berhasil membuat kalang kabut pertahanan Belanda. Mendapat umpan tarik di tengah lapangan, pemain Barcelona tersebut lalu melakukan solo run dan selanjutnya melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti, namun sial bola hanya bergulir ke sisi kiri gawang.
Lima menit jelang turun minum, kedua kubu sama-sama menggeber serangan. Belanda sempat menciptakan sebuah peluang lewat Arjen Robben, tapi karena sepakan datarnya masih bias dibendung Casillas skor 0-0 pun terpaksa bertahan.
Pada pembukaan paruh waktu kedua, Spanyol dan Belanda sama-sama langsung menerapkan gaya permainan menyerang. Kali ini giliran Belanda yang memperoleh kesempatan emas mencetak gol lebih awal. Tepat di menit ke-62, Robben menerima umpan manis dari Sneijder berhasil meloloskan diri dari jebakan off side. Sial, sepakannya lagi-lagi masih ditepis oleh Casillas.
Hanya butuh tujuh menit buat Spanyol balik mengancam Belanda. Berawal dari aksi individu pemain pengganti Jesus Navas, umpan datarnya melintas di depan gawang anak-anak asuh Dirk van Marwijk disambar oleh Villa, untung alur bola yang siap meluncur melewati garis gawang masih bisa dipotong oleh John Heitinga.
Menit ke-77 Ramos kembali membuat jantung para pendukung Belanda berdegup kencang. Kurang beruntung, heading kerasnya menyambut tendangan penjuru hanya melintas di atas mistar.
Robben benar-benar menjadi momok bagi barisan pertahanan Spanyol. Pemain yang kini merumput bersama Bayern Munich hampir saja mencetak gol jika saja Casillas tidak sigap memotong bola umpan sudulan van Persie.
Setelah berjuang keras memecah kebuntuan di sisa waktu yang ada, kedua finalis harus pasrah saat wasit meniup peluit tanda berakhirnya durasi normal.
Pada babak tambahan pertama Belanda memilih meningkatkan daya serang dengan memasukan Rafael van der Vaart dan menarik de Jong yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Kondisi itu menjadikan juru gedor Matador lebih leluasa mengalirkan bola hingga jantung pertahanan lawan. Setidaknya tiga peluang mampu diciptakan Spanyol masing-masing lewat Cesc Fabregas, Iniesta dan Navas meskipun belum ada yang bisa mengubah skor.
Awal waktu tambahan kedua Belanda harus rela kehilangan satu pemain bertahan. Heitinga menerima kartu kuning kedua setelah menarik Iniesta dari belakang.
Unggul jumlah pemain sudah tentu membuat Spanyol menjadi jumawa. Sejarah besar akhir berhasil diukir sang juara Eropa ketika waktu menunjuk menit ke-117. Serangan balik yang diawali dengan aksi Navas, menjadikan bola jatuh ke kaki Torres yang baru masuk menggantikan Villa, bola sempat tertahan di kaki Fabregas, namun playmaker Arsenal tersebut mengirimkan umpan kepada Iniesta yang sudah berdiri bebas dan tanpa ragu-ragu menceploskan bola ke gawang Belanda. 1-0 Spanyol unggul.
Mencoba tidak putus asa pada sisa waktu pertandingan, Belanda akhir harus tetap mengakui kekalahannya. Spanyol mengukir sejarah dengan keluar sebagai juara dunia baru pada perhelatan yang juga baru pertama kali digelar di tanah Afrika. Raihan ini sekaligus melengkapi gelar Spanyol yang mengangkat trofi sebagai jawara Euro 2008 di Austria.
Susunan pemain:
Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 14-Xabi Alonso, 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets; 18-Pedro, 7-David Villa.
Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 2-Gregory van der Wiel, 3-John Heitinga, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 7-Dirk Kuyt, 6-Mark van Bommel, 10-Wesley Sneijder, 8-Nigel de Jong, 11-Arjen Robben; 9-Robin van Persie. (msy)
Jumat, 09 Juli 2010
Sejarah Kota Bandung
Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.
Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari kata bendung.
Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu).
Akibatnya, daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 kilometer) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 kilometer) terendam menjadi sebuah danau besar yang kemudian dikenal dengan sebutan Danau Bandung atau Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil penelitian geologi, air Danau Bandung diperkirakan mulai surut pada masa neolitikum (± 8000 - 7000 sebelum Masehi). Proses surutnya air danau itu berlangsung secara bertahap dalam waktu berabad-abad.
Secara historis, kata atau nama Bandung mulai dikenal sejak di daerah bekas danau tersebut berdiri pemerintah Kabupaten bandung (sekitar decade ketiga abad ke-17). Dengan demikian, sebutan Danau Bandung terhadap danau besar itu pun terjadi setelah berdirinya Kabupaten Bandung.
Berdirinya Kabupaten Bandung
Sebelum Kabupaten Bandung berdiri, daerah Bandung dikenal dengan sebutan "Tatar Ukur". Menurut naskah Sadjarah Bandung, sebelum Kabupaten Bandung berdiri, Tatar Ukur adalah termasuk daerah Kerajaan Timbanganten dengan ibukota Tegalluar. Kerajaan itu berada dibawah dominasi Kerajaan Sunda-Pajajaran. Sejak pertengahan abad ke-15, Kerajaan Timbanganten diperintah secara turun temurun oleh Prabu Pandaan Ukur, Dipati Agung, dan Dipati Ukur. Pada masa pemerintahan Dipati Ukur, Tatar Ukur merupakan suatu wilayah yang cukup luas, mencakup sebagian besar wilayah Jawa Barat, terdiri atas sembilan daerah yang disebut "Ukur Sasanga".
Setelah Kerajaan Sunda-Pajajaran runtuh (1579/1580) akibat gerakan Pasukan banten dalam usaha menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat, Tatar Ukur menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, penerus Kerajaan Pajajaran. Kerajaan Sumedanglarang didirikan dan diperintah pertama kali oleh Prabu Geusan Ulun pada (1580-1608), dengan ibukota di Kutamaya, suatu tempat yang terletak sebelah Barat kota Sumedang sekarang. Wilayah kekuasaan kerajaan itu meliputi daerah yang kemudian disebut Priangan, kecuali daerah Galuh (sekarang bernama Ciamis).
Ketika Kerajaan Sumedang Larang diperintah oleh Raden Suriadiwangsa, anak tiri Geusan Ulun dari rtu Harisbaya, Sumedanglarang menjadi daerah kekuasaan Mataram sejak tahun 1620. Sejak itu status Sumedanglarang pun berubah dari kerajaan menjadi kabupaten dengan nama Kabupaten Sumedang. Mataram menjadikan Priangan sebagai daerah pertahanannya di bagian Barat terhadap kemungkinan serangan Pasukan Banten dan atau Kompeni yang berkedudukan di Batavia, karena Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) bermusuhan dengan Kompeni dan konflik dengan Kesultanan Banten.
Untuk mengawasi wilayah Priangan, Sultan Agung mengangkat Raden Aria Suradiwangsa menjadi Bupati Wedana (Bupati Kepala) di Priangan (1620-1624), dengan gelar Pangeran Rangga Gempol Kusumadinata, terkenal dengan sebutan Rangga Gempol I.
Tahun 1624 Sultan agung memerintahkan Rangga Gempol I untuk menaklukkan daerah Sampang (Madura). Karenanya, jabatan Bupati Wedana Priangan diwakilkan kepada adik Rangga Gempol I pangeran Dipati Rangga Gede. Tidak lama setelah Pangeran Dipati Rangga Gede menjabat sebagai Bupati Wedana, Sumedang diserang oleh Pasukan Banten. Karena sebagian Pasukan Sumedang berangkat ke Sampang, Pangeran Dipati Rangga Gede tidak dapat mengatasi serangan tersebut. Akibatnya, ia menerima sanksi politis dari Sultan Agung. Pangeran Dipati Rangga Gede ditahan di Mataram. Jabatan Bupati Wedana Priangan diserahkan kepada Dipati Ukur, dengan syarat ia harus dapat merebut Batavia dari kekuasaan Kompeni.
Tahun 1628 Sultan Agung memerintahkan Dipati Ukur untuk membantu pasukan Mataram menyerang Kompeni di Batavia. Akan tetapi serangan itu mengalami kegagalan. Dipati Ukur menyadari bahwa sebagai konsekwensi dari kegagalan itu ia akan mendapat hukuman seperti yang diterima oleh Pangeran Dipati Rangga gede, atau hukuman yang lebih berat lagi. Oleh karena itu Dipati Ukur beserta para pengikutnya membangkang terhadap Mataram. Setelah penyerangan terhadap Kompeni gagal, mereka tidak datang ke Mataram melaporkan kegagalan tugasnya. Tindakan Dipati Ukur itu dianggap oleh pihak Mataram sebagai pemberontakan terhadap penguasa Kerajaan Mataram.
Terjadinya pembangkangan Dipati Ukur beserta para pengikutnya dimungkinkan, antara lain karena pihak Mataram sulit untuk mengawasi daerah Priangan secara langsung, akibat jauhnya jarak antara Pusat Kerajaan Mataram dengan daerah Priangan. Secara teoritis, bila daerah tersebut sangat jauh dari pusat kekuasaan, maka kekuasaan pusat di daerah itu sangat lemah. Walaupun demikian, berkat bantuan beberapa Kepala daerah di Priangan, pihak Mataram akhirnya dapat memadamkan pemberontakan Dipati Ukur. Menurut Sejarah Sumedang (babad), Dipati Ukur tertangkap di Gunung Lumbung (daerah Bandung) pada tahun 1632.
Setelah "pemberontakan" Dipati Ukur dianggap berakhir, Sultan Agung menyerahkan kembali jabatan Bupati Wedana Priangan kepada Pangeran Dipati Rangga Gede yang telah bebas dari hukumannya. Selain itu juga dilakukan reorganisasi pemerintahan di Priangan untuk menstabilkan situasi dan kondisi daerah tersebut. Daerah Priangan di luar Sumedang dan Galuh dibagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Parakanmuncang dan Kabupaten Sukapura dengan cara mengangkat tiga kepala daerah dari Priangan yang dianggap telah berjasa menumpas pemberontakan Dipati Ukur.
Ketiga orang kepala daerah dimaksud adalah Ki Astamanggala, umbul Cihaurbeuti diangkat menjadi mantri agung (bupati) Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, Tanubaya sebagai bupati Parakanmuncang dan Ngabehi Wirawangsa menjadi bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha. Ketiga orang itu dilantik secara bersamaan berdasarkan "Piagem Sultan Agung", yang dikeluarkan pada hari Sabtu tanggal 9 Muharam Tahun Alip (penanggalan Jawa). Dengan demikian, tanggal 9 Muharam Taun Alip bukan hanya merupakan hari jadi Kabupagten Bandung tetapi sekaligus sebagai hari jadi Kabupaten Sukapura dan Kabupaten Parakanmuncang.
Berdirinya Kabupaten Bandung, berarti di daerah Bandung terjadi perubahan terutama dalam bidang pemerintahan. Daerah yang semula merupakan bagian (bawahan) dari pemerintah kerajaan (Kerajaan Sunda-Pajararan kemudian Sumedanglarang) dengan status yang tidak jelas, berubah menjadi daerah dengan sttus administrative yang jelas, yaitu kabupaten.
Setelah ketiga bupati tersebut dilantik di pusat pemerintahan Mataram, mereka kembali ke daerah masing-masing. Sadjarah Bandung (naskah) menyebutkan bahwa Bupati Bandung Tumeggung Wiraangunangun beserta pengikutnya dari Mataram kembali ke Tatar Ukur. Pertama kali mereka dating ke Timbanganten. Di sana bupati Bandung mendapatkan 200 cacah. Selanjutnya Tumenanggung Wiraangunangun bersama rakyatnya membangun Krapyak, sebuah tempat yang terletak di tepi Sungat Citarum dekat muara Sungai Cikapundung, (daerah pinggiran Kabupaten Bandung bagian Selatan) sebagai ibukota kabupaten. Sebagai daerah pusat kabupaten Bandung, Krapyak dan daerah sekitarnya disebut Bumi kur Gede.
Wilayah administrative Kabupaten Bandung di bawah pengaruh Mataram (hingga akhir abad ke-17), belum diketahui secara pasti, karena sumber akurat yang memuat data tentang hal itu tidak/belum ditemukan. Menurut sumber pribumi, data tahap awal Kabupaten Bandung meliputi beberapa daerah antara lain Tatar Ukur, termasuk daerah Timbanganten, Kuripan, Sagaraherang, dan sebagian Tanahmedang.
Boleh jadi, daerah Priangan di luar Wilayah Kabupaten Sumedang, Parakanmuncang, Sukapura dan Galuh, yang semula merupakan wilayah Tatar Ukur (Ukur Sasanga) pada masa pemerintahan Dipati Ukur, merupakan wilayah administrative Kabupaten Bandung waktu itu. Bila dugaan ini benar, maka Kabupaten Bandung dengan ibukota Krapyak, wilayahnya mencakup daerah Timbanganten, Gandasoli, Adiarsa, Cabangbungin, Banjaran, Cipeujeuh, Majalaya, Cisondari, Rongga, Kopo, Ujungberung dan lain-lain, termasuk daerah Kuripan, Sagaraherang dan Tanahmedang.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu Kabupaten yang dibentuk Pemerintah Kerajaan Mataram, dan berada di bawah pengaruh penguasa kerajaan tersebut, maka sistem pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki sistem pemerintahan Mataram. Bupati memiliki berbagai jenis symbol kebesaran, pengawal khusus dan prajurit bersenjata. Simbol dan atribut itu menambah besar dan kuatnya kekuasaan serta pengaruh Bupti atas rakyatnya.
Besarnya kekuasaan dan pengaruh bupati, antara lain ditunjukkan oleh pemilikan hak-hak istimewa yang biasa dmiliki oleh raja. Hak-hak dimaksud adalah hak mewariskan jabatan, ha memungut pajak dalam bentuk uang dan barang, ha memperoleh tenaga kerja (ngawula), hak berburu dan menangkap ikan dan hak mengadili.
Dengan sangat terbatasnya pengawasan langsung dari penguasa Mataram, maka tidaklah heran apabila waktu itu Bupati Bandung khususnya dan Bupati Priangan umumnya berkuasa seperti raja. Ia berkuasa penuh atas rakyat dan daerahnya. Sistem pemerinatahn dan gaya hidup bupati merupakan miniatur dari kehidupan keraton. Dalam menjalankan tugasnya, bupati dibantu oleh pejabat-pejabat bawahannya, seperti patih, jaksa, penghulu, demang atau kepala cutak (kepala distrik), camat (pembantu kepala distrik), patinggi (lurah atau kepala desa) dan lain-lain.
Kabupaten Bandung berada dibawah pengaruh Mataram sampai akhir tahun 1677. Kemudian Kabupaten Bandung jatuh ketangan Kompeni. Hal itu terjadi akibat perjanjian Mataram-Kompeni (perjanjian pertama) tanggal 19-20 Oktober 1677. Di bawah kekuasaan Kompeni (1677-1799), Bupati Bandung dan Bupati lainnya di Priangan tetap berkedudukan sebagai penguasa tertinggi di kabupaten, tanpa ikatan birokrasi dengan Kompeni.
Sistem pemerintahan kabupaten pada dasarnya tidak mengalami perubahan, karena Kompeni hanya menuntut agar bupati mengakui kekuasaan Kompeni, dengan jaminan menjual hasil-hasil bumi tertentu kepada VOC. Dalam hal ini bupati tidak boleh mengadakan hubungan politik dan dagang dengan pihak lain. Satu hal yang berubah adalah jabatan bupati wedana dihilangkan. Sebagai gantinya, Kompeni mengangkat Pangeran Aria Cirebon sebagai pengawas (opzigter) daerah Cirebon-Priangan (Cheribonsche Preangerlandan).
Salah satu kewajiban utama bupati terhadap kompeni adalah melaksanakan penanaman wajib tanaman tertentu, terutama kopi, dan menyerahkan hasilnya. Sistem penanaman wajib itu disebut Preangerstelsel. Sementara itu bupati wajib memelihara keamanan dan ketertiban daerah kekuasaannya. Bupati juga tidak boleh mengangkat atau memecat pegawai bawahan bupati tanpa pertimbangan Bupati Kompeni atau penguasa Kompeni di Cirebon. Agar bupati dapat melaksanakan kewajiban yang disebut terakhir dengan baik, pengaruh bupati dalam bidang keagamaan, termasuk penghasilan dari bidang itu, seperti bagian zakar fitrah, tidak diganggu baik bupati maupun rakyat (petani) mendapat bayaran atas penyerahan kopi yang besarnya ditentukan oleh Kompeni.
Hingga berakhirnya kekuasaan Kompeni-VOC akhir tahun 1779, Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak. Selama itu Kabupaten Bandung diperintah secara turun temurun oleh enam orang bupati. Tumenggung Wiraangunangun (merupakan bupati pertama) ankatan Mataram yang memerintah sampai tahun 1681. Lima bupati lainnya adalah bupati angkatan Kompeni yakni Tumenggung Ardikusumah yang memerintah tahun 1681-1704, Tumenggung Anggadireja I (1704-1747), Tumenggung Anggadireja II (1747-1763), R. Anggadireja III dengan gelar R.A. Wiranatakusumah I (1763-1794) dan R.A. Wiranatakusumah II yang memerintah dari tahun 1794 hingga tahun 1829. Pada masa pemerintahan bupati R.A. Wiranatakusumah II, ibukota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Karapyak ke Kota Bandung.
Berdirinya Kota Bandung
Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati RA Wiranatakusumah II, kekuasaan Kompeni di Nusantara berakhir akibat VOC bangkrut (Desember 1799). Kekuasaan di Nusantara selanjutnya diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).
Sejalan dengan perubahan kekuasaan di Hindia Belanda, situasi dan kondisi Kabupaten Bandung mengalami perubahan. Perubahan yang pertama kali terjadi adalah pemindahan ibukota kabupaten dari Krapyak di bagian Selatan daerah Bandung ke Kota Bandung yang ter;etak di bagian tengah wilayah kabupaten tersebut.
Antara Januari 1800 sampai akhir Desember 1807 di Nusantara umumnya dan di Pulau Jawa khususnya, terjadi vakum kekuasaan asing (penjajah), karena walaupun Gubernur Jenderal Kompeni masih ada, tetapi ia sudah tidak memiliki kekuasaan. Bagi para bupati, selama vakum kekuasaan itu berarti hilangnya beban berupa kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi bagi kepentingan penguasa asing (penjajah). Dengan demikian, mereka dapat mencurahkan perhatian bagi kepentingan pemerintahan daerah masing-masing. Hal ini kiranya terjadi pula di Kabupaten Bandung.
Menurut naskah Sadjarah Bandung, pada tahun 1809 Bupati Bandung Wiranatakusumah II beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Karapyak ke daerah sebelah Utara dari lahan bakal ibukota. Pada waktu itu lahan bakal Kota Bandung masih berupa hutan, tetapi di sebelah utaranya sudah ada pemukiman, yaitu Kampung Cikapundung Kolot, Kampung Cikalintu, dan Kampung Bogor. Menurut naskah tersebut, Bupati R.A. Wiranatakusumah II pindah ke Kota Bandung setelah ia menetap di tempat tinggal sementara selama dua setengah tahun.
Semula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti) kemudian ia pindah Balubur Hilir. Ketika Deandels meresmikan pembangunan jembatan Cikapundung (jembatan di Jl. Asia Afrika dekat Gedung PLN sekarang), Bupati Bandung berada disana. Deandels bersama Bupati melewati jembatan itu kemudian mereka berjalan ke arah timur sampai disuatu tempat (depan Kantor Dinas PU Jl. Asia Afrika sekarang). Di tempat itu deandels menancapkan tongkat seraya berkata: "Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!" (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!". Rupanya Deandels menghendaki pusat kota Bandung dibangun di tempat itu.
Sebagai tindak lanjut dari ucapannya itu, Deandels meminta Bupati Bandung dan Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten masing-masing ke dekat Jalan Raya Pos. Permintaan Deandels itu disampaikan melalui surat tertanggal 25 Mei 1810.
indahnya Kabupaten Bandung ke Kota Bandung bersamaan dengan pengangkatan Raden Suria menjadi Patih Parakanmuncang. Kedua momentum tersebut dikukuhkan dengan besluit (surat keputusan) tanggal 25 September 1810. Tanggal ini juga merupakan tanggal Surat Keputusan (besluit), maka secara yuridis formal (dejure) ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung.
Boleh jadi bupati mulai berkedudukan di Kota Bandung setelah di sana terlebih dahulu berdiri bangunan pendopo kabupaten. Dapat dipastikan pendopo kabupaten merupakan bangunan pertama yang dibangun untuk pusat kegiatan pemerintahan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, pembangunan Kota Bandung sepenuhnya dilakukan oleh sejumlah rakyat Bandung dibawah pimpinan Bupati R.A. Wiranatakusumah II. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa bupati R.A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung.
Berkembangnya Kota Bandung dan letaknya yang strategis yang berada di bagian tengah Priangan, telah mendorong timbulnya gagasan Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1856 untuk memindahkan Ibukota Keresiden priangan dari Cianjur ke Bandung. Gagasan tersebut karena berbagai hal baru direalisasikan pada tahun 1864. Berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal tanggal 7 Agustus 1864 No.18, Kota Bandung ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Keresidenan Priangan. Dengan demikian, sejak saat itu Kota Bandung memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai Ibukota Kabupaten Bandung sekaligus sebagai ibukota Keresidenan Priangan. Pada waktu itu yang menjadi Bupati Bandung adalah R.A. Wiranatakusumah IV (1846-1874).
Sejalan dengan perkembangan fungsinya, di Kota Bandung dibangun gedung keresidenan di daerah Cicendo (sekarang menjadi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat) dan sebuah hotel pemerintah. Gedung keresidenan selesai dibangun tahun 1867.
Perkembangan Kota Bandung terjadi setelah beroperasi transportasi kereta api dari dan ke kota Bandung sejak tahun 1884. Karena Kota Bandung berfungsi sebagai pusat kegiatan transportasi kereta api "Lin Barat", maka telah mendorong berkembangnya kehidupan di Kota Bandung dengan meningkatnya penduduk dari tahun ke tahun.
Di penghujung abad ke-19, penduduk golongan Eropa jumlahnya sudah mencapai ribuan orang dan menuntut adanya lembaga otonom yang dapat mengurus kepentingan mereka. Sementara itu pemerintah pusat menyadari kegagalan pelaksanaan sistem pemerintahan sentralistis berikut dampaknya. Karenanya, pemerintah sampai pada kebijakan untuk mengganti sistem pemerintahan dengan sistem desentralisasi, bukan hanya desentralisasi dalam bidang keuangan, tetapi juga desentralisasi dalam pemberian hak otonomi bidang pemerintahan (zelfbestuur)
Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Bandung di bawah pimpinan Bupati RAA Martanagara (1893-1918) menyambut baik gagasan pemerintah kolonial tersebut. Berlangsungnya pemerintahan otonomi di Kota Bandung, berarti pemerintah kabupaten mendapat dana budget khusus dari pemerintah kolonial yang sebelumnya tidak pernah ada.
Berdasarkan Undang-undang Desentralisasi (Decentralisatiewet) yang dikeluarkan tahun 1903 dan Surat Keputusan tentang desentralisasi (Decentralisasi Besluit) serta Ordonansi Dewan Lokal (Locale Raden Ordonantie) sejak tanggal 1 April 1906 ditetapkan sebagai gemeente (kotapraja) yang berpemerintahan otonomom. Ketetapan itu semakin memperkuat fungsi Kota Bandung sebagai pusat pemerintahan, terutama pemerintahan Kolonial Belanda di Kota Bandung. Semula Gemeente Bandung
Dipimpin oleh Asisten Residen priangan selaku Ketua Dewan Kota (Gemeenteraad), tetapi sejak tahun 1913 gemeente dipimpin oleh burgemeester (walikota).
Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari kata bendung.
Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu).
Akibatnya, daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 kilometer) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 kilometer) terendam menjadi sebuah danau besar yang kemudian dikenal dengan sebutan Danau Bandung atau Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil penelitian geologi, air Danau Bandung diperkirakan mulai surut pada masa neolitikum (± 8000 - 7000 sebelum Masehi). Proses surutnya air danau itu berlangsung secara bertahap dalam waktu berabad-abad.
Secara historis, kata atau nama Bandung mulai dikenal sejak di daerah bekas danau tersebut berdiri pemerintah Kabupaten bandung (sekitar decade ketiga abad ke-17). Dengan demikian, sebutan Danau Bandung terhadap danau besar itu pun terjadi setelah berdirinya Kabupaten Bandung.
Berdirinya Kabupaten Bandung
Sebelum Kabupaten Bandung berdiri, daerah Bandung dikenal dengan sebutan "Tatar Ukur". Menurut naskah Sadjarah Bandung, sebelum Kabupaten Bandung berdiri, Tatar Ukur adalah termasuk daerah Kerajaan Timbanganten dengan ibukota Tegalluar. Kerajaan itu berada dibawah dominasi Kerajaan Sunda-Pajajaran. Sejak pertengahan abad ke-15, Kerajaan Timbanganten diperintah secara turun temurun oleh Prabu Pandaan Ukur, Dipati Agung, dan Dipati Ukur. Pada masa pemerintahan Dipati Ukur, Tatar Ukur merupakan suatu wilayah yang cukup luas, mencakup sebagian besar wilayah Jawa Barat, terdiri atas sembilan daerah yang disebut "Ukur Sasanga".
Setelah Kerajaan Sunda-Pajajaran runtuh (1579/1580) akibat gerakan Pasukan banten dalam usaha menyebarkan agama Islam di daerah Jawa Barat, Tatar Ukur menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, penerus Kerajaan Pajajaran. Kerajaan Sumedanglarang didirikan dan diperintah pertama kali oleh Prabu Geusan Ulun pada (1580-1608), dengan ibukota di Kutamaya, suatu tempat yang terletak sebelah Barat kota Sumedang sekarang. Wilayah kekuasaan kerajaan itu meliputi daerah yang kemudian disebut Priangan, kecuali daerah Galuh (sekarang bernama Ciamis).
Ketika Kerajaan Sumedang Larang diperintah oleh Raden Suriadiwangsa, anak tiri Geusan Ulun dari rtu Harisbaya, Sumedanglarang menjadi daerah kekuasaan Mataram sejak tahun 1620. Sejak itu status Sumedanglarang pun berubah dari kerajaan menjadi kabupaten dengan nama Kabupaten Sumedang. Mataram menjadikan Priangan sebagai daerah pertahanannya di bagian Barat terhadap kemungkinan serangan Pasukan Banten dan atau Kompeni yang berkedudukan di Batavia, karena Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) bermusuhan dengan Kompeni dan konflik dengan Kesultanan Banten.
Untuk mengawasi wilayah Priangan, Sultan Agung mengangkat Raden Aria Suradiwangsa menjadi Bupati Wedana (Bupati Kepala) di Priangan (1620-1624), dengan gelar Pangeran Rangga Gempol Kusumadinata, terkenal dengan sebutan Rangga Gempol I.
Tahun 1624 Sultan agung memerintahkan Rangga Gempol I untuk menaklukkan daerah Sampang (Madura). Karenanya, jabatan Bupati Wedana Priangan diwakilkan kepada adik Rangga Gempol I pangeran Dipati Rangga Gede. Tidak lama setelah Pangeran Dipati Rangga Gede menjabat sebagai Bupati Wedana, Sumedang diserang oleh Pasukan Banten. Karena sebagian Pasukan Sumedang berangkat ke Sampang, Pangeran Dipati Rangga Gede tidak dapat mengatasi serangan tersebut. Akibatnya, ia menerima sanksi politis dari Sultan Agung. Pangeran Dipati Rangga Gede ditahan di Mataram. Jabatan Bupati Wedana Priangan diserahkan kepada Dipati Ukur, dengan syarat ia harus dapat merebut Batavia dari kekuasaan Kompeni.
Tahun 1628 Sultan Agung memerintahkan Dipati Ukur untuk membantu pasukan Mataram menyerang Kompeni di Batavia. Akan tetapi serangan itu mengalami kegagalan. Dipati Ukur menyadari bahwa sebagai konsekwensi dari kegagalan itu ia akan mendapat hukuman seperti yang diterima oleh Pangeran Dipati Rangga gede, atau hukuman yang lebih berat lagi. Oleh karena itu Dipati Ukur beserta para pengikutnya membangkang terhadap Mataram. Setelah penyerangan terhadap Kompeni gagal, mereka tidak datang ke Mataram melaporkan kegagalan tugasnya. Tindakan Dipati Ukur itu dianggap oleh pihak Mataram sebagai pemberontakan terhadap penguasa Kerajaan Mataram.
Terjadinya pembangkangan Dipati Ukur beserta para pengikutnya dimungkinkan, antara lain karena pihak Mataram sulit untuk mengawasi daerah Priangan secara langsung, akibat jauhnya jarak antara Pusat Kerajaan Mataram dengan daerah Priangan. Secara teoritis, bila daerah tersebut sangat jauh dari pusat kekuasaan, maka kekuasaan pusat di daerah itu sangat lemah. Walaupun demikian, berkat bantuan beberapa Kepala daerah di Priangan, pihak Mataram akhirnya dapat memadamkan pemberontakan Dipati Ukur. Menurut Sejarah Sumedang (babad), Dipati Ukur tertangkap di Gunung Lumbung (daerah Bandung) pada tahun 1632.
Setelah "pemberontakan" Dipati Ukur dianggap berakhir, Sultan Agung menyerahkan kembali jabatan Bupati Wedana Priangan kepada Pangeran Dipati Rangga Gede yang telah bebas dari hukumannya. Selain itu juga dilakukan reorganisasi pemerintahan di Priangan untuk menstabilkan situasi dan kondisi daerah tersebut. Daerah Priangan di luar Sumedang dan Galuh dibagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Parakanmuncang dan Kabupaten Sukapura dengan cara mengangkat tiga kepala daerah dari Priangan yang dianggap telah berjasa menumpas pemberontakan Dipati Ukur.
Ketiga orang kepala daerah dimaksud adalah Ki Astamanggala, umbul Cihaurbeuti diangkat menjadi mantri agung (bupati) Bandung dengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, Tanubaya sebagai bupati Parakanmuncang dan Ngabehi Wirawangsa menjadi bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha. Ketiga orang itu dilantik secara bersamaan berdasarkan "Piagem Sultan Agung", yang dikeluarkan pada hari Sabtu tanggal 9 Muharam Tahun Alip (penanggalan Jawa). Dengan demikian, tanggal 9 Muharam Taun Alip bukan hanya merupakan hari jadi Kabupagten Bandung tetapi sekaligus sebagai hari jadi Kabupaten Sukapura dan Kabupaten Parakanmuncang.
Berdirinya Kabupaten Bandung, berarti di daerah Bandung terjadi perubahan terutama dalam bidang pemerintahan. Daerah yang semula merupakan bagian (bawahan) dari pemerintah kerajaan (Kerajaan Sunda-Pajararan kemudian Sumedanglarang) dengan status yang tidak jelas, berubah menjadi daerah dengan sttus administrative yang jelas, yaitu kabupaten.
Setelah ketiga bupati tersebut dilantik di pusat pemerintahan Mataram, mereka kembali ke daerah masing-masing. Sadjarah Bandung (naskah) menyebutkan bahwa Bupati Bandung Tumeggung Wiraangunangun beserta pengikutnya dari Mataram kembali ke Tatar Ukur. Pertama kali mereka dating ke Timbanganten. Di sana bupati Bandung mendapatkan 200 cacah. Selanjutnya Tumenanggung Wiraangunangun bersama rakyatnya membangun Krapyak, sebuah tempat yang terletak di tepi Sungat Citarum dekat muara Sungai Cikapundung, (daerah pinggiran Kabupaten Bandung bagian Selatan) sebagai ibukota kabupaten. Sebagai daerah pusat kabupaten Bandung, Krapyak dan daerah sekitarnya disebut Bumi kur Gede.
Wilayah administrative Kabupaten Bandung di bawah pengaruh Mataram (hingga akhir abad ke-17), belum diketahui secara pasti, karena sumber akurat yang memuat data tentang hal itu tidak/belum ditemukan. Menurut sumber pribumi, data tahap awal Kabupaten Bandung meliputi beberapa daerah antara lain Tatar Ukur, termasuk daerah Timbanganten, Kuripan, Sagaraherang, dan sebagian Tanahmedang.
Boleh jadi, daerah Priangan di luar Wilayah Kabupaten Sumedang, Parakanmuncang, Sukapura dan Galuh, yang semula merupakan wilayah Tatar Ukur (Ukur Sasanga) pada masa pemerintahan Dipati Ukur, merupakan wilayah administrative Kabupaten Bandung waktu itu. Bila dugaan ini benar, maka Kabupaten Bandung dengan ibukota Krapyak, wilayahnya mencakup daerah Timbanganten, Gandasoli, Adiarsa, Cabangbungin, Banjaran, Cipeujeuh, Majalaya, Cisondari, Rongga, Kopo, Ujungberung dan lain-lain, termasuk daerah Kuripan, Sagaraherang dan Tanahmedang.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu Kabupaten yang dibentuk Pemerintah Kerajaan Mataram, dan berada di bawah pengaruh penguasa kerajaan tersebut, maka sistem pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki sistem pemerintahan Mataram. Bupati memiliki berbagai jenis symbol kebesaran, pengawal khusus dan prajurit bersenjata. Simbol dan atribut itu menambah besar dan kuatnya kekuasaan serta pengaruh Bupti atas rakyatnya.
Besarnya kekuasaan dan pengaruh bupati, antara lain ditunjukkan oleh pemilikan hak-hak istimewa yang biasa dmiliki oleh raja. Hak-hak dimaksud adalah hak mewariskan jabatan, ha memungut pajak dalam bentuk uang dan barang, ha memperoleh tenaga kerja (ngawula), hak berburu dan menangkap ikan dan hak mengadili.
Dengan sangat terbatasnya pengawasan langsung dari penguasa Mataram, maka tidaklah heran apabila waktu itu Bupati Bandung khususnya dan Bupati Priangan umumnya berkuasa seperti raja. Ia berkuasa penuh atas rakyat dan daerahnya. Sistem pemerinatahn dan gaya hidup bupati merupakan miniatur dari kehidupan keraton. Dalam menjalankan tugasnya, bupati dibantu oleh pejabat-pejabat bawahannya, seperti patih, jaksa, penghulu, demang atau kepala cutak (kepala distrik), camat (pembantu kepala distrik), patinggi (lurah atau kepala desa) dan lain-lain.
Kabupaten Bandung berada dibawah pengaruh Mataram sampai akhir tahun 1677. Kemudian Kabupaten Bandung jatuh ketangan Kompeni. Hal itu terjadi akibat perjanjian Mataram-Kompeni (perjanjian pertama) tanggal 19-20 Oktober 1677. Di bawah kekuasaan Kompeni (1677-1799), Bupati Bandung dan Bupati lainnya di Priangan tetap berkedudukan sebagai penguasa tertinggi di kabupaten, tanpa ikatan birokrasi dengan Kompeni.
Sistem pemerintahan kabupaten pada dasarnya tidak mengalami perubahan, karena Kompeni hanya menuntut agar bupati mengakui kekuasaan Kompeni, dengan jaminan menjual hasil-hasil bumi tertentu kepada VOC. Dalam hal ini bupati tidak boleh mengadakan hubungan politik dan dagang dengan pihak lain. Satu hal yang berubah adalah jabatan bupati wedana dihilangkan. Sebagai gantinya, Kompeni mengangkat Pangeran Aria Cirebon sebagai pengawas (opzigter) daerah Cirebon-Priangan (Cheribonsche Preangerlandan).
Salah satu kewajiban utama bupati terhadap kompeni adalah melaksanakan penanaman wajib tanaman tertentu, terutama kopi, dan menyerahkan hasilnya. Sistem penanaman wajib itu disebut Preangerstelsel. Sementara itu bupati wajib memelihara keamanan dan ketertiban daerah kekuasaannya. Bupati juga tidak boleh mengangkat atau memecat pegawai bawahan bupati tanpa pertimbangan Bupati Kompeni atau penguasa Kompeni di Cirebon. Agar bupati dapat melaksanakan kewajiban yang disebut terakhir dengan baik, pengaruh bupati dalam bidang keagamaan, termasuk penghasilan dari bidang itu, seperti bagian zakar fitrah, tidak diganggu baik bupati maupun rakyat (petani) mendapat bayaran atas penyerahan kopi yang besarnya ditentukan oleh Kompeni.
Hingga berakhirnya kekuasaan Kompeni-VOC akhir tahun 1779, Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak. Selama itu Kabupaten Bandung diperintah secara turun temurun oleh enam orang bupati. Tumenggung Wiraangunangun (merupakan bupati pertama) ankatan Mataram yang memerintah sampai tahun 1681. Lima bupati lainnya adalah bupati angkatan Kompeni yakni Tumenggung Ardikusumah yang memerintah tahun 1681-1704, Tumenggung Anggadireja I (1704-1747), Tumenggung Anggadireja II (1747-1763), R. Anggadireja III dengan gelar R.A. Wiranatakusumah I (1763-1794) dan R.A. Wiranatakusumah II yang memerintah dari tahun 1794 hingga tahun 1829. Pada masa pemerintahan bupati R.A. Wiranatakusumah II, ibukota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Karapyak ke Kota Bandung.
Berdirinya Kota Bandung
Ketika Kabupaten Bandung dipimpin oleh Bupati RA Wiranatakusumah II, kekuasaan Kompeni di Nusantara berakhir akibat VOC bangkrut (Desember 1799). Kekuasaan di Nusantara selanjutnya diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan Gubernur Jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811).
Sejalan dengan perubahan kekuasaan di Hindia Belanda, situasi dan kondisi Kabupaten Bandung mengalami perubahan. Perubahan yang pertama kali terjadi adalah pemindahan ibukota kabupaten dari Krapyak di bagian Selatan daerah Bandung ke Kota Bandung yang ter;etak di bagian tengah wilayah kabupaten tersebut.
Antara Januari 1800 sampai akhir Desember 1807 di Nusantara umumnya dan di Pulau Jawa khususnya, terjadi vakum kekuasaan asing (penjajah), karena walaupun Gubernur Jenderal Kompeni masih ada, tetapi ia sudah tidak memiliki kekuasaan. Bagi para bupati, selama vakum kekuasaan itu berarti hilangnya beban berupa kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi bagi kepentingan penguasa asing (penjajah). Dengan demikian, mereka dapat mencurahkan perhatian bagi kepentingan pemerintahan daerah masing-masing. Hal ini kiranya terjadi pula di Kabupaten Bandung.
Menurut naskah Sadjarah Bandung, pada tahun 1809 Bupati Bandung Wiranatakusumah II beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Karapyak ke daerah sebelah Utara dari lahan bakal ibukota. Pada waktu itu lahan bakal Kota Bandung masih berupa hutan, tetapi di sebelah utaranya sudah ada pemukiman, yaitu Kampung Cikapundung Kolot, Kampung Cikalintu, dan Kampung Bogor. Menurut naskah tersebut, Bupati R.A. Wiranatakusumah II pindah ke Kota Bandung setelah ia menetap di tempat tinggal sementara selama dua setengah tahun.
Semula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti) kemudian ia pindah Balubur Hilir. Ketika Deandels meresmikan pembangunan jembatan Cikapundung (jembatan di Jl. Asia Afrika dekat Gedung PLN sekarang), Bupati Bandung berada disana. Deandels bersama Bupati melewati jembatan itu kemudian mereka berjalan ke arah timur sampai disuatu tempat (depan Kantor Dinas PU Jl. Asia Afrika sekarang). Di tempat itu deandels menancapkan tongkat seraya berkata: "Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!" (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!". Rupanya Deandels menghendaki pusat kota Bandung dibangun di tempat itu.
Sebagai tindak lanjut dari ucapannya itu, Deandels meminta Bupati Bandung dan Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten masing-masing ke dekat Jalan Raya Pos. Permintaan Deandels itu disampaikan melalui surat tertanggal 25 Mei 1810.
indahnya Kabupaten Bandung ke Kota Bandung bersamaan dengan pengangkatan Raden Suria menjadi Patih Parakanmuncang. Kedua momentum tersebut dikukuhkan dengan besluit (surat keputusan) tanggal 25 September 1810. Tanggal ini juga merupakan tanggal Surat Keputusan (besluit), maka secara yuridis formal (dejure) ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Bandung.
Boleh jadi bupati mulai berkedudukan di Kota Bandung setelah di sana terlebih dahulu berdiri bangunan pendopo kabupaten. Dapat dipastikan pendopo kabupaten merupakan bangunan pertama yang dibangun untuk pusat kegiatan pemerintahan Kabupaten Bandung.
Berdasarkan data dari berbagai sumber, pembangunan Kota Bandung sepenuhnya dilakukan oleh sejumlah rakyat Bandung dibawah pimpinan Bupati R.A. Wiranatakusumah II. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa bupati R.A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung.
Berkembangnya Kota Bandung dan letaknya yang strategis yang berada di bagian tengah Priangan, telah mendorong timbulnya gagasan Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1856 untuk memindahkan Ibukota Keresiden priangan dari Cianjur ke Bandung. Gagasan tersebut karena berbagai hal baru direalisasikan pada tahun 1864. Berdasarkan Besluit Gubernur Jenderal tanggal 7 Agustus 1864 No.18, Kota Bandung ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Keresidenan Priangan. Dengan demikian, sejak saat itu Kota Bandung memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai Ibukota Kabupaten Bandung sekaligus sebagai ibukota Keresidenan Priangan. Pada waktu itu yang menjadi Bupati Bandung adalah R.A. Wiranatakusumah IV (1846-1874).
Sejalan dengan perkembangan fungsinya, di Kota Bandung dibangun gedung keresidenan di daerah Cicendo (sekarang menjadi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat) dan sebuah hotel pemerintah. Gedung keresidenan selesai dibangun tahun 1867.
Perkembangan Kota Bandung terjadi setelah beroperasi transportasi kereta api dari dan ke kota Bandung sejak tahun 1884. Karena Kota Bandung berfungsi sebagai pusat kegiatan transportasi kereta api "Lin Barat", maka telah mendorong berkembangnya kehidupan di Kota Bandung dengan meningkatnya penduduk dari tahun ke tahun.
Di penghujung abad ke-19, penduduk golongan Eropa jumlahnya sudah mencapai ribuan orang dan menuntut adanya lembaga otonom yang dapat mengurus kepentingan mereka. Sementara itu pemerintah pusat menyadari kegagalan pelaksanaan sistem pemerintahan sentralistis berikut dampaknya. Karenanya, pemerintah sampai pada kebijakan untuk mengganti sistem pemerintahan dengan sistem desentralisasi, bukan hanya desentralisasi dalam bidang keuangan, tetapi juga desentralisasi dalam pemberian hak otonomi bidang pemerintahan (zelfbestuur)
Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Bandung di bawah pimpinan Bupati RAA Martanagara (1893-1918) menyambut baik gagasan pemerintah kolonial tersebut. Berlangsungnya pemerintahan otonomi di Kota Bandung, berarti pemerintah kabupaten mendapat dana budget khusus dari pemerintah kolonial yang sebelumnya tidak pernah ada.
Berdasarkan Undang-undang Desentralisasi (Decentralisatiewet) yang dikeluarkan tahun 1903 dan Surat Keputusan tentang desentralisasi (Decentralisasi Besluit) serta Ordonansi Dewan Lokal (Locale Raden Ordonantie) sejak tanggal 1 April 1906 ditetapkan sebagai gemeente (kotapraja) yang berpemerintahan otonomom. Ketetapan itu semakin memperkuat fungsi Kota Bandung sebagai pusat pemerintahan, terutama pemerintahan Kolonial Belanda di Kota Bandung. Semula Gemeente Bandung
Dipimpin oleh Asisten Residen priangan selaku Ketua Dewan Kota (Gemeenteraad), tetapi sejak tahun 1913 gemeente dipimpin oleh burgemeester (walikota).
483 Tahun Jakarta Betawi, Batavia dan Batafiiy

Jakarta - Dalam 483 tahun, sebuah pedusunan nelayan di pinggir laut utara Jawa, sudah menjelma menjadi kota metropolitan paling padat dan paling ramai di Indonesia. Daerah yang kini bernama Jakarta ini pernah memiliki sederet nama panggilan, termasuk nama Betawi yang berakar dari berbagai peleburan budaya.
Perayaan ulang tahun Ibukota saat ini dirayakan dengan berbagai acara. Pekan Raya Jakarta (PRJ) digelar selama sebulan penuh untuk masyarakat, ada juga Jakarta Great Sale dan acara budaya lain. Sementara para pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta menggelar apel akbar di Lapangan Monas. Ada yang berbaju pendekar ala Pitung, berkebaya encim dan masih banyak lagi kegiatan budaya lain bertema Betawi.
Jakarta selama ratusan itu pula telah menjadi tempat akulturasi berbagai kebudayaan para penduduknya yang datang dari berbagai daerah. Kebudayaan Betawi pun dibentuk dalam proses panjang akulturasi aneka kebudayaan, termasuk asal kata Betawi yang juga merupakan serapan budaya.
Pengaruh paling besar dari nama Betawi tentu saja nama kota Jakarta di masa kolonial Belanda: Batavia. "Memang Betawi merupakan kata dari kata Batavia," ujar pengamat sejarah Jakarta, Alwi Shahab kepada detikcom, Senin (28/6/2010) lalu.
Lalu darimana asal kata Batavia? Dosen Fakultas Sastra UI, Lilie Soeratminto, mengatakan Batavia mengacu kepada klan atau kelompok masyarakat yang berasal dari kawasan Betuwe, Gerdeland, Belanda. Mereka disebut orang-orang Bataaf. Hanya saja, Liliek juga belum bisa memberikan keterangan apa makna dari Batavia atau orang Bataaf.
"Makanya sebutan Batavieren adalah sebutan orang-orang dari suku Bataaf. Ini
bahasa Belanda. Sedangkan, Bataviaasch itu adalah kata sifat dari Batavia. Nama
Batavia itu mengacu pada nama suku bangsa atau nenek moyang bangsa Belanda,"
jelasnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Ada juga pendapat lain mengatakan Betawi merupakan turunan dari bahasa Arab, salah satu etnis utama yang membentuk kebudayaan Betawi selain etnis Tionghoa. Ada kata 'bata' yang turun dari asal kata 'bataka' yang berarti 'memotong'. Lalu ada 'fiiya' yang berarti 'di dalam diri'. 'Batafiiya' merujuk pada konstruksi masyarakat di dalam daerah Sunda Kelapa saat itu yang terpotong-potong atas berbagai etnis yang ada di sana. Berbagai etnis ini bagaikan mosaik yang lalu menyusun sebuah masyarakat Betawi.
Jakarta selama 483 tahun berubah dari awalnya sebuah daerah nelayan bernama Sunda Kelapa pada zaman Kerajaan Pajajaran. Lalu berubah menjadi Jayakarta Wijaya Krama ketika kota ini dibebaskan dari kekuasaan Portugis oleh balatentara Cirebon plus Demak yang dipimpin Fadillah Khan alias Fatahillah, menantu Sunan Gunung Jati. Ketika VOC menguasai perdagangan di daerah ini, sang Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen menamai daerah itu Batavia. Lidah masyarakat lalu menyebutnya Betawi. Nama Jakarta akhirnya dipakai sebagai nama modern Ibukota sampai sekarang.
Selasa, 22 Juni 2010
Sekilas Peraturan Piala Dunia
Gambar simbol peraturan sepak bola
Großansicht des Bildes mit der Bildunterschrift: Gambar simbol peraturan sepak bola
Peraturan dalam turnamen Piala Dunia acap kali mengalami perubahan; seperti pemberlakuan Golden Goal dan Silver Goal, yang kemudian dihapus kembali. Juga aturan terbaru dalam Piala Dunia 2010 sudah dikeluarkan.
32 tim, yang dibagi dalam delapan grup, bersaing dalam babak penyisihan grup untuk menjadi dua tim terbaik yang berhak maju ke babak perdelapan final. Jika dalam satu grup terdapat beberapa tim yang memiliki nilai sama, maka akan diterapkan modus: pertama perbandingan selisih gol, setelah itu perbandingan jumlah gol yang dicetak. Jika masih belum juga terdapat perbedaan, maka akan ditentukan melalui hasil pertandingan head to head, setelah itu selisih gol pertandingan head to head. Jika saja nilai beberapa tim ini masih sama, maka akan dilakukan modus terakhir: pengundian..
Pada babak KO pertama, tim juara grup akan bertanding melawan runner up grup lainnya. Sampai babak semifinal, masih ada kemungkinan bahwa tim yang berada di grup A, B, C dan D akan kembali saling berhadapan. Begitupula dengan kesebelasan yang berada di grup E, F, G dan H.
Perpanjangan Waktu dan Adu Penalti
Dalam Piala Dunia 2010 ini, aturan Golden Goal dan Silver Goal kembali tidak diterapkan. Dalam babak KO, juga dalam partai semifinal serta final, jika setelah waktu pertandingan normal 90 menit kedudukan masih seri, maka akan dilakukan babak perpanjangan waktu 2 kali 15 menit. Jika setelah babak perpanjangan berakhir dan kedudukan masih sama, maka pemenang akan ditentukan lewat adu penalti.
Kartu
Dalam babak penyisihan grup, seorang pemain akan diskors untuk satu pertandingan setelah ia mendapat kartu kuning ke dua. Tapi akumulasi kartu kuning ini dihapus setelah babak kualifikasi grup berakhir. Jika seorang pemain mendapat kartu merah, maka komisi disiplin FIFA akan memutuskan, apakah larangan satu kali bermain akan ditambah atau tidak.
Susunan Pemain
Setiap tim nasional diperbolehkan untuk mengajukan 23 pemainnya. Susunan pemain timnas harus diserahkan kepada FIFA paling lambat tanggal 1 Juni 2010. Seorang pemain, yang masuk dalam daftar timnas, hanya dapat diganti, jika saja paling lambat satu hari sebelum pertandingan pertama dalam babak grup mengalami cidera berat.
Peraturan Baru
Tiga minggu sebelum Piala Dunia mulai digelar, dikeluarkan satu perturan baru. Dalam melakukan eksekusi penalti, seorang pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan seolah akan menendang. Pemain
Großansicht des Bildes mit der Bildunterschrift: Gambar simbol peraturan sepak bola
Peraturan dalam turnamen Piala Dunia acap kali mengalami perubahan; seperti pemberlakuan Golden Goal dan Silver Goal, yang kemudian dihapus kembali. Juga aturan terbaru dalam Piala Dunia 2010 sudah dikeluarkan.
32 tim, yang dibagi dalam delapan grup, bersaing dalam babak penyisihan grup untuk menjadi dua tim terbaik yang berhak maju ke babak perdelapan final. Jika dalam satu grup terdapat beberapa tim yang memiliki nilai sama, maka akan diterapkan modus: pertama perbandingan selisih gol, setelah itu perbandingan jumlah gol yang dicetak. Jika masih belum juga terdapat perbedaan, maka akan ditentukan melalui hasil pertandingan head to head, setelah itu selisih gol pertandingan head to head. Jika saja nilai beberapa tim ini masih sama, maka akan dilakukan modus terakhir: pengundian..
Pada babak KO pertama, tim juara grup akan bertanding melawan runner up grup lainnya. Sampai babak semifinal, masih ada kemungkinan bahwa tim yang berada di grup A, B, C dan D akan kembali saling berhadapan. Begitupula dengan kesebelasan yang berada di grup E, F, G dan H.
Perpanjangan Waktu dan Adu Penalti
Dalam Piala Dunia 2010 ini, aturan Golden Goal dan Silver Goal kembali tidak diterapkan. Dalam babak KO, juga dalam partai semifinal serta final, jika setelah waktu pertandingan normal 90 menit kedudukan masih seri, maka akan dilakukan babak perpanjangan waktu 2 kali 15 menit. Jika setelah babak perpanjangan berakhir dan kedudukan masih sama, maka pemenang akan ditentukan lewat adu penalti.
Kartu
Dalam babak penyisihan grup, seorang pemain akan diskors untuk satu pertandingan setelah ia mendapat kartu kuning ke dua. Tapi akumulasi kartu kuning ini dihapus setelah babak kualifikasi grup berakhir. Jika seorang pemain mendapat kartu merah, maka komisi disiplin FIFA akan memutuskan, apakah larangan satu kali bermain akan ditambah atau tidak.
Susunan Pemain
Setiap tim nasional diperbolehkan untuk mengajukan 23 pemainnya. Susunan pemain timnas harus diserahkan kepada FIFA paling lambat tanggal 1 Juni 2010. Seorang pemain, yang masuk dalam daftar timnas, hanya dapat diganti, jika saja paling lambat satu hari sebelum pertandingan pertama dalam babak grup mengalami cidera berat.
Peraturan Baru
Tiga minggu sebelum Piala Dunia mulai digelar, dikeluarkan satu perturan baru. Dalam melakukan eksekusi penalti, seorang pemain tidak diperkenankan untuk melakukan gerakan seolah akan menendang. Pemain
Langganan:
Postingan (Atom)